Cerita Sex Tanteku Yang Hypersex
Cerita Sex ini berjudul ”Cerita Sex Tanteku Yang Hypersex” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Duniasex99 – Sebelum aku menulis isi dari cerita ini, aku akan memberikan gambaran sekilas tentang tanteku ini. Tingginya sekitar 167an, lingkar dadanya sekitar 34an, pinggulnya 32an, aku menambahkan an karena aku kurang tahu pasti besar masingmasing bagian tubuhnya itu.
Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kirakira sejak aku SMP. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benarbenar panasnya minta ampun, terus motorku endutendutan. Wahhh! benarbenar reseh dah.
Tapi akhirnya aku sampai di kostkostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tibatiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphoneku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,
Halo Tan, ada apa?
Kamu cepet dateng ya! ucap tanteku.
Sekarang? tanyaku lagi.
La iyaya, masa besok, cepet yah! ujar tanteku.
Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.
Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tibatiba tanteku langsung teriak dari dalam. Masuk aja Wa! teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
Tante dimana sih? tanyaku dengan nada agak keras.
Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa! sahut tanteku.
Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tantetanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksiseksi.
Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
Sorry ya Wa, Tante lama.
Oh, nggak papa Tante! ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
Oom kemana Tante? tanyaku.
Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali), jawab tanteku.
Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah? tanya tanteku lagi.
Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih, jawabku.
Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kosan yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa? tanya tanteku sedikit merayu.
Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
Tante kok nggak ikut? tanyaku memancing.
Males Wa, jawab tanteku enteng.
Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan? tanyaku lagi.
Mmm di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh! ujar tanteku.
Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
Oke deh! sahutku dengan girang.
Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
Waaa! Dewaaa! udah mandi belum? teriak tanteku memanggil.
Bentar Tan! jawabku.
Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tibatiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, Gimana rasanya ya? khayalku.
Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisabisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macammacam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncakpuncaknya aku onani, tibatiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!
Sibuk ya Wa? tanya tanteku sambil senyum manja.
Eh mmm so so sorry Tan, lupa ngunci, jawabku gugup.
Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya international size deh.
Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.
Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih, pikirku.
Lalu aku cepatcepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.
Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih? tanyaku takuttakut sambil duduk di atas tempat tidur.
Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oommu itu lho, ujar tanteku.
Emangnya Oom kenapa Tan? tanyaku lagi.
Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.
Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oommu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oommu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang, ujar tanteku panjang lebar.
Maksud Tante? tanyaku lagi.
Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oommu itu kalo diajak begituan suka cepet ngedown, nah ngertikan? tanya tanteku meyakinkan aku.
Ooo ucapku purapura tidak mengerti.
Mmm Wa, mau nggak nolongin Tante? tanya tanteku dengan nada memelas.
Bantu apa Tan? tanyaku lagi.
Kan hari ini sepi, terus Oommu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante? tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.
Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalamdalam.
Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana? ucapku polos.
Loh! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapasiapa, jawab tanteku meyakinkan.
Ya udah deh, ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.
Wow gede juga ya! Buka dong celanamu Wa! ujar tanteku mesra.
Lalu kubuka celanaku dengan cepatcepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyibunyi yang merangsang. Emf ehm mmm gede banget kemaluanmu Wa! ujar tanteku.
Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah over sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.
Oh God! Eh eh ehm e nak Tante terus Tan! ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. Aaah Wa enak terus Wa terus jilat! erang tanteku keraskeras. Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampaisampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. Oh Dewa Tante sayang kamu uh ka.. ka mu ponakan Tante paling heee bat aaah, puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.
Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah over tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesekgesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. Ooohh Waaa Tante mau keee luuu.. aar! Aaah! erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oommu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itumu.
Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. Egghmm terus Waa pelan tapi terus Wa egghhmm! desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tibatiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. Aaahh Waaa.. saaakitt pelanpelan aargghhh teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku majumundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.
Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. Ah uh terus Wa enak sekali itumu gede sekali eggghh lebih enak dari Oommu itu terus Waaa erang tanteku keenakan. Lalu lamalama aku mulai mempercepat gerakan majumundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,
Tan saya mauuu kelu arrr nih!
Di dalam aja Waaa Tante juugaa mauuu keeluaaarr aaarrgghh!
Akhirnya kami keluar bersamasama, kirakira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh begitu nikmatnya.
Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah. Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oomku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oomku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggutmanggut senang saja.