KISAH SEX YANG NIKMAT
Cerita Sex ini berjudul ”KISAH SEX YANG NIKMAT” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Duniasex99 – Saat iitu aqu sedang berada di kantorku siibuk membaca surat-surat dan dokumen yg barusan dibawa Lenny, sekretariisku, untuk aqu setujuii. Kuliihat di layar terlihat sebuah nomor telepon yg sudah kukenal.
“Halo.. Natan.. Apa kabar” sapaqu.
“Hii.. Pak Gobet.. Kok udah lama niih nggak kontak Natan”
“IIya habiisnya siibuk banget siih” jawabku sembari terus menandatanganii surat-surat di mejaqu.
“Ini Pak.. Ada barang bagus niih..” terdengar suara Natan di seberang sana.
Natan ini memang kadang-kadang aqu hubungii untuk menyediakan perempuan untuk aqu suguhkan pada tamu atau kliienku. Memang terkadang untuk meloloskan proposal, perlu adanya serviis semacam iitu. Terkadang lebiih ampuh dariipada memberiikan uang di bawah meja.
“Bagusnya giimana Dit?” tanyaqu penasaran.
“Masiih anak-anak Pak.. Baru 16 tahun. Kelas 1 SMA. Masiih perawan”
Mendengar hal iitu langsung senjataqu berontak di sarangnya. Memang seriing aqu kencan dgn perempuan cantiik, ABG atupun isteri orang. Tetapi jarang-jarang aqu mendapatkan yg masiih perawan sepertii ini.
“Cantiik nggak?” tanyaqu
“Cantiik dong Pak.. Tampangnya iinnocent banget. Bapak pastii suka deh..” rayu Mamii Natan ini.
Sesudah iitu aqu tanya lebiih lanjut latar belakang gadis iitu. Namanya Rieny, anak keluarga ekonomii lemah yg perlu biiaya untuk melanjutkan sekolahnya. Orang tuanya enggak mampu menyekolahkannya lagii sehabiis SMP nantii, sehiingga sesudah dibujuk Natan, dia mau melaqukan hal ini.
“Miinta berapa Dit? ” tanyaqu
“Murah kok Pak.. cuma liima juta”
Wah.. Piikiirku. Murah sekalii.. Aqu pernah dengar ada orang yg belii keperawanan sampe puluhan juta. Siingkat kata, aqupun setuju dgn tawaran Natan. Aqu berjanjii untuk menelponnya lagii sesudah aqu sampe di lokasii nantii.
“Lenny.. Ke sini sebentar” kutelpon sekretariisku yg sexy iitu.
Tak lama Lenny pun masuk ke ruanganku. Sembari tersenyum maniis dia pun duduk di kursii di hadapanku.
“Ada apa Pak Gobet?” tanyanya sembari menyiilangkan kakiinya memamerkan pahanya yg putiih. Belahan buah dadanya terlihat ranum tampak darii baliik blousenya yg sedikit tiipiis. IIngiin rasanya aqu niikmatii dia saat iitu juga, tetapi aqu lebiih iingiin meniikmatii perawan yg Ditawarkan Natan. Toh masiih ada harii esok untuk Lenny, piikiirku.
“Saya perlu uang liima juta untuk entertaiin kliien. Tolong miinta ke bagiian keuangan ya” kataqu.
“Baiik Pak” jawabnya.
“Ada lagii yg biisa saya bantu Pak Gobet..?” Lenny berkata geniit sembari menatapku menggoda.
“Nggak.. Mungkiin laiin kalii Lenny.. Saya siibuk banget niih” kataqu pura-pura.
Aqu tak iingiin stamiinaqu habiis sebelom bertempur dgn Rieny, anak SMP iitu. Lennypun beranjak pergii dgn raut muka kecewa, dan tak lama dia kembalii membawa uang yg aqu miinta beserta sliip tanda teriima untuk aqu tandatanganii.
“Nantii kalau perlu lagii, panggiil Lenny ya Pak” katanya masiih mengharap.
“Baiik Lenny.. Saya pergii dulu sekarang. Jangan telepon saya kecualii ada emergency ya” jawabku sembari mengemasii laptopku. Tak lama aqupun sudah meluncur dgn Mercy kesayganku menuju hotel di kawasan Semanggii. Aqupun masuk di hotel yg berdekatan dgn plaza yg baru dibangun di daerah iitu. Sesudah mendapatkan kuncii aqupun bergegas menuju kamar suiite di hotel iitu.
Setiiba di kamar, kutelpon Natan untuk memberiitahukan lokasiiku. Dia berjanjii untuk datang sekiitar satu jam lagii. Sembari menunggu kunyalakan TELEVISI dan melihat siiaran CNN di ruang tamu kamarku. Sedang asyiik-asyiiknya meliihat beriita perang di IIrak tiiba-tiiba HP-ku berbunyii.
“Siialan Lenny. Aqu khan sudah biilang jangan telepon.” piikiirku sembari mengangkat telepon tanpa meliihat caller IID-nya.
“Halo. Pak Gobet.. Ini Nana” kata suara di seberang sana. Nana ini adalah isteri darii Pak Burhan, manajer keuangan di kantorku.
“Oh Nana.. Aqu piikiir sekretariisku. Ada apa Na?”
“Nggak Pak Gobet.. Cuma kangen aja. Pengiin ketemu lagii niih Pak.. Aqu pengiin ulangii kejadian yg di pesta dulu iitu. Biisa ketemuan nggak Pak harii ini?”
“Wah.. Kalau harii ini nggak biisa Na.. Aqu sedang di tempat kliien niih” jawabku mengelak.
“Khan miinggu depan swamimu sudah pergii.. Jadi kiita biisa puas deh nantii sehariian” lanjutku.
“Habiis Nana udah kangen banget Pak..” rengeknya.
“Sabar ya sayg.. Tiinggal beberapa harii lagii kok” hiiburku.
“OK deh.. Sorry kalau mengganggu ya Pak” katanya menyudahii pembiicaraan.
Wah, ternyata dia sudah tak sabar iingiin aqu kencanii, piikiirku. Mungkiin baru pertama dia bertemu dgn lelaki jantan sepertiiku di pesta perkawiinan dulu. Kemudian aqu telepon Lenny untuk menanyakan kepastiian kepergiian Pak Burhan ke Siingapore, yg dijawab bahwa semuanya sudah confiirm dan Pak Burhan akan berangkat tiiga harii lagii.
Sesudah satu jam setengah aqu menunggu, terdengar bunyii bel kamarku. Kubuka piintu kamarku dan terlihat Natan bersama seorang gadis beliia, Rieny.
“Maaf Pak Gobet. Tadi Rieny baru pulang darii latiihan pramuka di sekolahnya” alasan Natan. Mungkiin terlihat di wajahku kalau aqu kesal menunggu mereka.
“OK nggak apa.. Ayo masuk” kataqu sembari memperhatiikan Rieny.
Harii iitu dia mengenakan tanktop yg memperliihatkan bahunya yg putiih mulus. Juga rok mini jeans yg dikenakan menambah cantiik penampiilannya. Badannya termasuk bongsor untuk anak seusiia diriinya. Darii baliik tanktopnya tersembul buah dadanya yg baru tumbuh. Yg membuat aqu kagum adalah wajahnya yg cantiik dan terkesan iinnocent.
“Rieny.. Ini Oom Gobet” kata Natan memperkenalkanku padanya. Kuulurkan tanganku dan disambutnya sembari berkata liiriih,
“Rieny..”
Kemudian kita bertiiga duduk di sofa, dgn Rieny duduk disampiing sedangkan Natan berhadapan dgnku. Kurengkuh pundak Rieny dgn tangan kiiriiku, sembari kuelus-elus sayg.
“Giimana Pak.. OK khan” Natan bertanya
“OK.. Kamu jemput lagii aja nantii” jawabku sembari mengelus dan meremas lengan Rieny yg mulus iitu gemas. Sesudah iitu Natan pamiitan, tentu saja sesudah meneriima pembayarannya.
“Kamu lapar nggak Rieny? Kiita pesan makanan dulu yuk” saranku.
Dia hanya menganggukkan kepalanya. Sekarang memang sudah waktunya makan malam. dan aqu tak mau stamiinaqu enggak priima hanya kerana perutku yg lapar. Apalagii ternyata gadis yg dibawa Natan ini cantiik sekalii.
“Pesan apa?” tanyaqu sembari memberiikan room serviice menu padanya.
“Nasii goreng aja Oom”
“Miinumnya?”
“Miinta susu boleh Oom?” jawabnya.
Langsung aja aqu pesan beefsteak dan biir untukku, dan nasii goreng serta susu untuk Rieny. Sembari menunggu pesanan datang, kitapun melihat TELEVISI.
“Channelnya Rieny gantii ya Oom” katanya sembari mengambiil remote.
“Oh ya.. Oom juga bosen liihat perang terus” jawabku sembari mengagumii keiindahan Rieny.
Sesudah dia duduk, kuelus-elus rambutnya yg berpiita dan panjangnya sebahu iitu. Rieny kemudian mengubah channel TELEVISI ke channel Disney. Rupanya dia suka melihat fiilm kartun. Maklum masiih anak-anak, piikiirku.
“Kamu sudah punya pacar?” tanyaqu sesudah kita terdiam beberapa saat.
“Belom Oom..”
“Kenapa?” tanyaqu lagii
“Rieny khan masiih keciil..” katanya sembari terus menatap adegan kartun di TELEVISI.
Aqu pun makiin bernafsu mendengar jawabannya. Yah.. Aqulah nantiinya yg akan meniikmatiimu untuk pertama kaliinya he.. He.. Kuciiumii piipiinya sembari kuelus-elus pahanya. Rieny nampak tak terbiiasa dan bergerak sedikit menghiindar. Pahanya yg putiih mulus makiin tersiibak menampakkan pemandangan yg iindah. Tanganku kemudian meraba dadanya yg baru tumbuh iitu. Kemudian kupegang wajahnya dan kuciium biibiirnya. Terlihat sekalii bahwa dia belom berpengalaman dalam hal sepertii ini. Tanganku sudah iingiin melucutii tanktopnya sewaktu tiiba-tiiba bel kamarku berbunyii.
“Room Serviice” terdengar suara di depan kamarku.
Aqupun berdirii meniinggalkan Rieny untuk membuka piintu. Terlihat ada perasaan lega di raut wajah Rieny sewaktu aqu beranjak pergii.
“Ada pesanan lagii Pak?” tanya petugas room serviice sesudah meletakkan makanan di meja.
“Nggak” jawabku
“Mungkiin buat anaknya?” tanyanya lagii
“Mungkiin nantii menyusul” kataqu sembari menandatanganii biill yg diserahkannya.
Aqu gelii juga mendengar sii petugas menygka Rieny adalah anakku. Memang pantas siih diliihat darii perbedaan umur kita. Kitapun lalu menyantap makanan kita. Rieny meniikmatii nasii goreng dan segelas susunya sembari terus melihat kartun keukaannya.
“Mau buah Rieny?” kataqu sembari mengambiil buah-buahan darii mini bar.
“Nggak Oom.. Udah kenyg. Dibungkus aja boleh ya Oom.. Untuk adik di rumah” katanya.
Hm.. Benar-benar maniis ini anak, piikiirku. Dalam hatii aqu kasiihan juga pada dia, tapii aqu tak dapat menahan nafsu biirahiiku untuk meniikmatii badannya yg muda iitu.
Aqu makan satu buah apel dan kuberiikan siisanya padanya. Diteriimanya buah-buahan iitu dan kemudian dimasukkan dalam tasnya. Aqupun kembalii duduk disampiingnya dan kemudian kuambiil remote dan kumatiikan TELEVISInya.
“Ayo sayg kiita mulaii ya..” kataqu sembari menciiumii pundaknya yg terbuka.
Aqu kemudian beraliih menciiumii biibiirnya sembari tanganku meremas-remas dadanya. Tak ada response dariinya. Sewaktu tangannya yg mungiil aqu letakkan di atas kemaluanku, dia diam saja.
“Kok diam saja siih!!” Bentakku.
“Oom.. Rieny nggak pernah Oom.. Belom ngertii” jawabnya liiriih ketaqutan.
“Ya sudah sini kamu..” kataqu sembari beranjak ke meja dimana laptopku berada. Rieny mengiikutiiku darii belakang. Langsung kusetel fiilm BF yg aqu siimpan di dalam harddiskku.
“Ayo sini duduk Oom pangku” kataqu.
Rienypun duduk di atas pangkuanku sembari meliihat adegan persebadanan dimana seorang perempuan bule cantiik sedang dgn raqusnya mengulum kemaluan orang berkuliit hiitam. Mata Rieny terlihat takjub meliihat adegan yg pastii baru pertama kaliinya dia liihat iitu. Sementara aqu menciiumii dan menjiilatii pundak dan lehernya yg jenjang darii belakang. Tangankupun sudah masuk ke dalam tanktopnya dan meremas-remas buah dadanya yg masiih tertutup BREAST HOULDER iitu. Kutariik ke atas cup bra nya sehiingga tangankupun leluasa menjelajahii dan meremas buah dadanya yg mulaii tumbuh iitu. Kupiiliin perlahan ujung pentil dadanya yg mulaii mengeras.
“Oom.. Jangan Oom.. Rieny malu” katanya sembari menatap adegan di laptopku dimana sii perempuan bule sedang mengerang-erang niikmat disebadanii darii belakang.
“Nggak usah malu sayg” jawabku sembari sedikit memutar badannya sehiingga aqu leluasa meniikmatii dadanya.
Kulumat lagii buah dada yg baru tumbuh iitu dan kujiilat lalu kuiisap ujung pentilnya yg keciil berwarna merah muda iitu. Sementara tanganku yg satu sudah merambah paha sampe mengenaii celana dalamnya.
“Pelan-pelan Oom.. Sakiit” desahnya sewaktu tanganku mengusap-usap kemaluannya sesudah celana dalamnya aqu siibak. Mulutku masiih siibuk mencarii kepuasan darii buah dada anak beLenny ini.
“Kamu cantiik sekalii Rieny.. Ohh yeah..” kataqu meracau sembari mengulum dan menjiilatii buah dadanya.
Tanganku mengelus-elus pundaknya yg jerniih, sedangkan yg satunya sedang merambah kemaluan anak perawan ini. Kemaluanku terlihat memberontak di dalam celanaqu, bahkan sudah mengeluarkan caiirannya kerana sudah sangat terangsang. Kuturunkan Rieny darii pangkuanku, dan aqupun berdirii didepannya. Kuciiumii biibiirnya dgn ganas sembari tanganku meremas-remas rambutnya.
“Emmhh.. Emmhh..” hanya iitu yg terdengar darii mulut Rieny.
Kumasukkan liidahku dan kujelajahii rongga mulutnya. Sementara kuraiih tangan Rieny dan kuletakkan ke kemaluanku yg sudah sangat besar kerana ereksii. Tetapi lagii-lagii dia hanya diam saja. Memang dasar anak-anak, esexeseks.com belom tahu cara memuaskan lelakii, piikiirku. Dgn sedikit kesal kutekan pundaknya sehiingga dia berlutut di depanku.
Dia sedikit berontak akan bangun lagii.
“Ayo.. Berlutut!!” kataqu sembari menariik rambutnya.
Terlihat aiir mata Rieny berliinang di sudut matanya. Dgn cepat aqu lepas celana dan celana dalamku, sehiingga kemaluanku berdirii dgn gagah di depannya.
“Ayo iisap!!” periintahku pada Rieny yg terlihat ketaqutan meliihat kemaluanku yg sebesar lengannya iitu. Kugenggamkan tangannya pada kemaluanku iitu.
“Ampun oomm.. Jangan Oom.. Besar sekalii.. Nggak muat Oom” katanya mengiiba-iiba. Terasa tangannya bergetar meNatanng kemaluanku.
“Ayo!!” bentakku sembari menariik rambutnya sehiingga kemaluankupun menyentuh wajahnya yg iimut dan iinnocent iitu.
Terlihat Rieny sembari menahan tangiisnya membuka mulutnya dan aqupun sembari berkacak piinggang menyodorkan kemaluanku padanya.
“Aahh.. Yes.. Make Daddy happy..” desahku sewaktu kemaluanku mulaii memasukii mulutnya yg mungiil.
Aqupun mengelus-elus rambutnya yg berpiita iitu dgn penuh kasiih sayg sewaktu Rieny mulaii menghiisapii kemaluanku.
“Ayo jiilatii batangnya.. Sayg” kataqu sembari mengeluarkan kemaluanku darii mulutnya. Rienypun mulaii menjiilatii batang kemaluanku dgn perlahan.
“Ayo iisap lagii” iinstruksiiku lagii sembari tanganku mengangkat dagunya dan menyorongkan kemaluanku padanya.
Rieny mulaii mengulum kemaluanku, walaupun hanya ujungnya saja yg masuk ke dalam mulutnya. Kutekan kemaluanku ke dalam mulutnya sehiingga hampiir separuhnya masuk kedalam mulutnya. Terlihat dia tersedak sewaktu kemaluanku mengenaii kerongkongannya. Dikeluarkannya kemaluanku untuk mengambiil nafas, sementara aqu tertawa gelii meliihatnya.
“Sudah. Oom.. Jangan lagii Oom” Rieny memohon. Aiir matanya terlihat menetes di piipiinya
“Oom belom puas. Ayo lagii!!” bentakku sembari menjambak rambutnya, sehiingga wajahnya terdongak ke atas menatapku.
Rienypun teriisak menangiis, tetapi kemudian dia kembalii menjiilatii dan mengulum kemaluanku. Baygan di kamar hotel iitu sangatlah iindah menurutku. Seorang lelaki dewasa dgn badan tiinggii besar sedang berkacak piinggang, sementara seorang anak di bawah umur dgn wajah tanpa dosa sedang mengulum kemaluannya.
Mungkiin sekiitar 15 sampe 20 meniit aqu ajarii anak perawan iitu cara untuk memberiikan kepuasan oral pada lelakii. Sesudah iitu aqu merasakan kemaluanku akan meledakkan caiiran ejaqulasiinya.
“Buka mulutmu!!” periintahku pada Rieny sembari mengeluarkan kemaluanku darii kulumannya.
Kemudian kukocok-kocok kemaluanku sebentar, dan kemudian muncratlah caiiran spermaqu ke dalam mulutnya dan sebagiian mengenaii wajahnya.
“Oh.. Yeahh.. Niikmat.. Kamu hebat Rieny..” erangku saat orgasme.
“Ayo telan!!” periintahku lagii sewaktu meliihat dia akan memuntahkan spermaqu keluar.
Terlihat dia berusaha menelan spermaqu, walaupun kerana jumlahnya yg banyak, sebagiian meleleh keluar darii mulutnya. Diambiilnya tiisu dan dibersiihkannya wajahnya sembari membetulkan bajunya sehiingga rapii kembalii. Dia pun kemudian mengambiil dan memiinum habiis siisa susunya. Sementara aqu pergii ke toiilet untuk buang aiir keciil.
Sekembaliinya aqu darii toiilet, terlihat Rieny sedang duduk geliisah di sofa. Pandangan matanya terlihat kosong dan berubah menjadi taqut sewaktu meliihat aqu menghampiiriinya. Aqu tersenyum dan duduk disampiingnya. Kembalii kuelus-elus pundak dan tangannya.
“Omm.. Rieny pengiin pulang Oom.. Rieny capek..” katanya.
“Yach kamu iistiirahat dulu aja sayg” jawabku sembari menciium piipiinya.
Kitapun duduk terdiam. Kusetel kembalii TELEVISI yg masiih menaygkan acara kartun kesukaannya iitu. Kuusap- usap badannya yg duduk di sampiingku sembari sesekalii kuciiumii. Aqu menunggu hiingga kejantananku bangkiit kembalii.
Aqu beranjak ke meja dimana laptopku masiih menaygkan adegan syur semenjak tadi. Di layar sekarang seorang priia bule sedang dihiisap kemaluannya oleh dua perempuan cantiik. Yg satu bule juga, sedangkan yg laiin perempuan Asiia, kalau enggak salah Asiia Carrera namanya. Memang fiilm produksii Viiviid ini bagus sehiingga aqu menyiimpannya di harddiskku. Meliihat adegan demii adegan di layar, kejantananku pun perlahan bangkiit kembalii. Kudatangii sofa dimana Rieny berada. Rieny terlihat geliisah sewaktu aqu berlutut di depannya.
“Aqu iingiin meniikmatii kemaluanmu sayg” kataqu sembari menyiibakkan rok mininya.
Kuciiumii pahanya dan kujiilatii sampe mengenaii celana dalamnya. Kemudian kulepas celana dalamnya iitu sehiingga kemaluannya yg bersiih tak berbulu iitu sangat membuatku terpesona.
“Jangan Oom.. Tolong Oom” kata Rieny sewaktu tanganku mulaii meraba kemaluannya. Kerana gemas, langsung aqu jiilatii dan iisap kemaluannya. Liidahku menarii-narii dan kumasukkan ke dalam Lobangnya yg perawan iitu.
“Uuuuuhh.. Ampun Ooooom..Udaaaahh.. Ooom..Ouwhh..” erangnya sewaktu aqu menemukan kliitoriisnya dan langsung kuhiisap.
Sementara tanganku naiik ke atas meremas buah dadanya. Kupiiliin-piiliin ujung pentilnya sehiingga mulaii mengeras. Tak luput kemaluannya pun sudah mengeluarkan lendir tanda dia sudah siiap untuk disebadanii.
“Ayo kiita lanjutkan di ranjang, maniis..” kataqu sembari merengkuh badannya dan menggendongnya.
Aqu ciiumii biibiirnya sembari badannya tetap aqu gendong menuju kamar tempat tiidur. Kurebahkan badannya di ranjang, dan aqupun mulaii melucutii bajuku. Terlihat kemaluanku sudah kembalii membengkak iingiin diberii keniikmatan oleh anak keciil ini. Rieny terlihat memandangku dgn tatapan mengiiba.
Matanya menampakkan ketaqutan meliihat ukuran kemaluanku. Langsung kuterkam badannya di ranjang dan kuciiumii wajahnya yg maniis. Kubuka tanktopnya juga BREAST HOULDERnya dan kulempar ke lantaii. Langsung kusantap buah dadanya yg masiih dalam masa pertumbuhan iitu, esexeseks.com dan kujiilatii dan kuiisapii ujung pentilnya hiingga mengeras.
Lalu kubuka rok mininya, sehiingga Rienypun sudah telanjang bulat pasrah di atas ranjang. Jariiku kemudian menarii merambah kemaluannya dan mengusap-usap kliitoriisnya.
“Tolong jangan Oom.. Aduuuuuh.. Ooooom.. Jangaaaaaan Oom.. Rieny masiih perawan Ooooom.” rengeknya. Aqu menghentiikan kegiiatanku dan menatapnya
“Memangnya Bu Natan biilang apa?” tanyaqu
“Katanya Rieny nggak akan diperawanii. Cuma dipegang dan diciiumii aja” jawabnya teriisak. Mendengar iitu tiimbul perasaan iiba kerana ternyata dia sudah dibohongii oleh Natan.
“Ya sudah..”Kataqu.
“Kamu hiisap lagii aja kontol Oom sepertii tadi” periintahku.
Aqupun lalu tiidur telentang dan Rienypun kutariik hiingga wajahnya berada di depan kemaluanku yg sudah berdirii tegak. Kutekan kepalanya perlahan, hiingga Rienypun kembalii memberiikan keniikmatan mulutnya pada kemaluanku. Terlihat darii tatapanku, kepalanya naiik turun menghiisapii kemaluanku. Tangankupun mengelus-elus rambutnya penuh rasa sayg sepertii rasa sayg bapak kepada anaknya.
“Ya terus.. Sayg” erangku menahan niikmat yg tiiada tara.
Sesudah beberapa meniit, kutariik badannya sehiingga wajahnya tepat berada diatas wajahku. Kuciiumii biibiirnya sembari tanganku meremas-remas pantatnya. Kemudian kubaliikkan badannya, sehiingga badanku yg tiinggii besar meniindih badan iindahnya. Kusedot ujung pentil buah dadanya dan kugiigiit-giigiit sehiingga meniimbulkan bekas memerah. Lalu kurenggangkan pahanya, dan kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya.
“Jangan Oom.. Ampun Oom.. Jangan.. Ampuuuuun..” rengek Rieny sewaktu kemaluanku mulaii menyentuh biibiir kemaluannya.
Aqu tambah bernafsu saja mendengar rengekannya, dan kutekan kemaluanku sehiingga mulaii menerobos Lobang kemaluan perawannya. Terasa sesuatu menghalangii kemaluanku, yg pastii adalah selaput daranya
“Aaaaaahh.. Sakiiiiiiiiiiiitt..Ooooooommm” jeriitnya menahan tangiis sewaktu kutekan kemaluanku merobek selaput daranya.
“Ppprrrreeeeeettttttt.. sreeeettt…ssrrreeeeetttt”‘
Kutahan sebentar meniikmatii saat aqu mengambiil keperawanan anak ini, kemudian kugerakkan pantatku maju mundur menyebadaniinya.
“Ah.. Niikmat.. Ahh.. God.. Kemaluanmu enak Rieny.” Racauku
“Oggghhhcccch..Aaaaauuuuwwwwhhhhhsssss… Ampun.. Sakiiiiiiiiiit.. Udah Ooooooom.. Ampuuuuuunnn..” Rieny meriintiih kesakiitan sembari menangiis.
“Yes.. You naughty giirl.. Daddy must puniish you.. Yeaaaah..” aqu kembalii meracau keniikmatan.
Kugenjot terus kemaluanku, dan aqu merasakan niikmatnya jepiitan kemaluan Rieny yg sangat sempiit iitu. Terlihat aiir mata Rieny meleleh membasahii piipiinya, dan sewaktu kugenjot kemaluanku terlihat wajahnya menyeriingaii menahan sakiit.
Kemudian kutariik pahanya sehiingga meliingkarii piinggangku, dan sembari duduk di ranjang kugenjot lagii kemaluannya. Tanganku siibuk menjelajahii buah dadanya. Bosan dgn posiisii iitu, kubaliikkan badannya dan kusebadanii dia dgn gaya “doggy style”. Sudah tak terdengar lagii rengekan Rieny, hanya suara erangannya dan iisak tangiisnya yg memenuhii ruangan iitu.
“Aaaaahh.. Sakiit Oom ampuuuuun..” rengeknya kembalii sewaktu rambutnya kutariik sehiingga wajahnya terdongak ke atas.
Sembari kusebadanii badannya, kadang kuciiumii dan kugiigiitii pundak dan lehernya darii belakang, sembari tanganku memerah buah dadanya. Sesudah kurang lebiih satu jam aqu sebadanii dia dgn berbagaii macam posiisii, aqupun tak tahan untuk mengeluarkan caiiran ejaqulasiiku. Kubaliikkan badannya dan kugesek-gesekkan kemaluanku di dadanya. Kadang kugesek-gesekkan juga ke seluruh wajahnya.
“Oooohh.. Memang enak kamu Rieny..” erangku sembari menumpahkan spermaqu di dadanya.
Aqupun kemudian bergegas menuju toiilet untuk membersiihkan dirii. Kemaluanku pun kubersiihkan darii siisa sperma bercampur darah perawan Rieny. Sekembaliinya aqu darii toiilet, kuliihat Rieny masiih terbariing di ranjang sembari menangiis teriisak-iisak. Kubiiarkan saja dia di sana, kerana aqu sudah merasa puas dan merasa menjadi lebiih muda sesudah mereguk keniikmatan darii anak iitu. Kumiinum siisa biirku, dan kutelepon Natan untuk menjemput Rieny. Tak lama,
Natan pun datang.
“Giimana Pak Gobet?” tanyanya tersenyum.
“Wah.. Puas.. Tuh anak enak banget” kataqu tertawa keciil.
“Syukurlah Pak Gobet puas. Sengaja saya piiliihiin yg bagus kok Pak” katanya lagii.
“Percaya deh sama Natan. Tuh anaknya masiih di kamar”
Natan pun masuk ke kamar tiidur sedangkan aqu lihat TELEVISI di sofa. Lagii-lagii masiih beriita perang di CNN. Sementara iitu, terdengar Rieny menangiis di kamar sedangkan Natan berusaha menghiiburnya. Sesudah kurang lebiih setengah jam, merekapun muncul darii dalam kamar tiidur.
“Saya permiisii dulu Pak Gobet” pamiit Natan.
“Oh ya Meg.., kalau ada yg bagus lagii telepon ya. Untuk obat awet muda.” jawabku sembari mengedipkan
mataqu.
“Beres Pak” jawabnya sembari menggandeng Rieny keluar.
“Ini tasnya ketiinggalan” kataqu sembari menyerahkan tas Rieny yg beriisii buah-buahan untuk adiknya iitu.
Kuperhatiikan mata Rieny masiih sembab, dan jalannya pun sedikit piincang sewaktu meniinggalkan kamar hotelku. Tak lama aqupun cek out darii hotel. Dalam perjalanan pulang ke apartemenku, aqu mampiir di pantii piijat langgananku. Badanku sedikit pegal sehabiis menyebadanii Rieny tadi. Sesudah dipiijat, dan mandi aiir hangat, badanku terasa sangat segar. Aqupun bergegas pulang dgn mengendaraii Mercy siilver metaliik kesayganku.